Jumat, 09 Januari 2015

Apalah arti secangkir Iced Frappe?


Lagi-lagi wanita bodoh itu memesan sesuatu yang sama untuk waktu yang cukup lama.

Lagi-lagi iced frappe ia sesap dengan jeda aroma sedetik.

Lagi-lagi ia duduk ditempat yang sama, dengan orang-orang yang sama, dibawah lampu temaram dan lilin kecil didepannya.

Siluet tampak jelas dari sudut bibirnya. Ia tersenyum.

Lagi-lagi iced frappe itu berhasil menjadi penghantar sabtu malam indahnya.

Lagi-lagi iced frappe ini berhasil membahagiakannya, dan membentuk satu sudut kecil dibibir merah muda pucatnya.

Layaknya sabtu malam-malam seperti biasa, wanita itu bersama tiga “partner” hidupnya.

Berbincang seolah malam-malam itu milik mereka, seolah kedai kopi itu milik mereka.

Membahas sesuatu yang tidak pernah penting.

Karena mereka sama-sama rindu akan kebersamaan.

Dengan secangkir kopi yang akan mereka sesap.

Dengan kecupan bibir di tiap-tiap sudut cangkir yang menandakan mereka saling mencicipi cangkir satu sama lain.

Ntah itu frappe atau latte, mereka semua tetap setia atas kopi masing-masing.

Lagi-lagi mereka rindu, tetapi mereka satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar