Tahun
baru pertama tanpa keluarga.
Dahulu,
ketika kecil sibuk merengek untuk dibelikan terompet.
Ya, kami
memang ratu merengek untuk masalah ini.
Membeli
kembang api, mengitari kota tua bodoh itu sampai malam melolongpun tak juga
paham arti riuhnya.
Dahulu,
mobil sedan tua ayah menjadi rumah kedua, yang berjalan.
Akhir
pekan menjadi surga “katanya”, karena masih bisa duduk mengobrol dan menjadi
keluarga yang seutuhnya.
Dahulu,
sekarang ayah dan sedan tuanya itu sudah terlalu sibuk.
Bahkan,
aku sudah tidak seatap lagi bersama mereka.
Jadi,
tahun baru ini tahun pertama pergantian tanpa mereka.
Padahal
tidak keluar menjalani ritual seperti dahulu juga tak apa. Awalnya.
Tapi,
sekarang berharap untuk berkumpul saja sudah berat.
Andai
waktu bisa dibeli, mungkin harganya triliunan. Maka dari itu keluargaku tidak mampu membelinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar