Kopi bali kintamani.
Kau akan dapati rasa pahit yang berpadu
dengan keasaman diujung lidah setelah tegukan pertama.
Lalu, pahitnya datang lagi. Dan
lama kelamaan terasa hambar, lalu hilang.
Sesapan pertama, lidah tidak
terlalu familiar dengan kopi tubruk yang dihidang.
Lalu sesapan kedua, ia mulai
menerka-nerka, kejutan dari cita rasa apalagi yang akan ia dapat.
Lalu sesapan-sesapan selanjutnya ia
dapati, rasa yang sebenar-benarnya adalah caranya menikmati.
Ia nikmati aromanya, lalu ia sesap
lagi.
Begitu terus, hingga ampas dasar
cangkir terlihat.
Penanda, penghujung malam sudah ia
nikmati. Lalu ada tawa keras yang mengudara, ia tidak sendiri. Batinnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar